Terbelalak aku membaca pesan itu.
Kecewa sekejap menguasai hati.
nafasku tak lagi teratur karna sedih.
Ingin sekali ku rengkuh dan ku peluk kau disampingku.entah untuk yang keberapa kalinya.
Dan ku ingin berbisik sesuatu,
" TIDAKKAH KAU INGAT KELUH KESAH ATAS CINTA
DAN DERAP HATI YG KAU CERITAKAN KEPADAKU
DG RATAPAN SESAL SORE ITU? "
Ku rasa aku tak perlu mengulangnya agar kau mendengar.
Tapi kau tak Jua sadar.
Apakah critamu tempo lalu hanya palsu?
hanya sekedar memori untuk mengisi dikala luangmu??
Apakah waktu yang ku buat untukmu tak berarti bagimu?
Aku turut cemas,atas kecemasanmu.
Aku turut sedih atas beban pikiran dan perasaan yg kau alami.
Kau sudah seperti saudari sekandungku.
Kau fikir itu palsu?
kau tahu ilmu yang kau emban.
Dan kau pun tahu hukum setimpal yang merajam.
lalu kenapa kau kembali ke ke jurang gelap yang siap menggerogoti imanmu?
Apa yang telah membutakanmu?
Ku tak bermaksud mengguruimu dengan ini.
AKU MENYAYANGIMU.aku tak ingin kau menyesal dikemudian hari.
aku menegurmu,aku mengingatkanmu.tapi sama halnya aku mengingatkan diriku dalam waktu yg bersamaan.
Ku kira kau perempuan penuh tauladan.
Wanita tangguh.
Santun dan penuh pesona.
Aku berkaca darimu.
Akupun tak perlu berkelakar bahwa kau bak Wonderwoman.
Tentu saja tidak.
Kau lebih mempesona darinya.
sekarang . . .
Jelas2 kau melompati pagar yg selama ini menjaga dan melindungimu.
kau sendiri yang merusak pagar itu.
kau sendiri yang melukai dirimu dengan mengingkari hukum haq dari_NYA.
ASTAGHFIRULLAHAL'ADZIIM....
Tidakkau kau lihat keindahan dipelupuk matamu itu jelas2 adalah bathil nan nyata ?
Semoga kau tak menelan ludahmu sendiri saudariku.
Aku selalu mendoakanmu agar kau selalu istiqomah dengan janjimu...
Malang, 28 Oktober 2010
19.54
Tidak ada komentar:
Posting Komentar